Antara Menertawakan Diri Sendiri & Orang Lain

 Tertawa adalah bagian dari kehidupan manusia yang sering kita lakukan. Kenapa kita tertawa?

Pasti ada pemicunya. Melihat sesuatu yang konyol, mendengar lelucon, jokes atau karena begitu senang setelah mendapat hadiah orang akan tertawa. Orang juga tertawa karena melihat kegagalan teman, bahkan anggota keluarganya yang lain. Istilah yang sering kita dengar adalah: Bahagia melihat orang susah, dan merasa galau melihat orang lain bahagia. Karena itulah akhirnya seseorang menertawakan orang lain. 

Padahal kita akan makin bahagia kalau ikut senang melihat orang lain berbahagia. Kita tidak akan pernah tahu bahwa suatu hari nanti akan ada berkat melimpah karena selalu bahagia dan bersikap positif karena ikut merasa happy melihat siapapun sedang menikmati sebuah kemenangan, keuntungan dan hal-hal positif lain yang mereka alami. 

Kemudian ada orang yang menertawakan dirinya sendiri. Penyebabnya juga tidak tunggal. Mungkin karena merasa dirinya begitu konyol setelah mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak disadarinya - yang ternyata membuat dirinya malu. Bisa juga karena orang tersebut sedang stress, mengalami tekanan dan beban berat, sehingga memilih untuk menertawai dirinya sendiri. Mungkin setelah itu sebagian bebannya berkurang.

Setiap mahluk berhak bahagia. Begitu juga tertawa (indozone.id)

Para komedian atau pelawak sering melakukan aksi komedi yang menjadikan dirinya sebagai bahan lelucon, biasanya salah satu bagian tubuhnya dijadikan bahan lawakan - entah hidung, bibir atau kepalanya yang botak, gundul dan bagian tubuhnya yang lain. 

Para penonton pun tertawa melihat aksi sang pelawak yang menjadikan kondisi fisiknya sebagai bahan lawakan. Hal itu banyak dilakukan para komedian pemula, bahkan yang sudah senior sekalipun. Tukul misalnya, dia tidak marah ketika bibirnya dijadikan bahan lawakan oleh teman sepanggungnya. Akhirnya Tukul pun kaya raya. 

Banyak pakar kesehatan yang mengatakan bahwa tertawa sangat penting untuk meningkatkan imunitas. Setiap tertawa maka beban yang membuat stress bisa berkurang. Tertawa dapat memicu tubuh untuk melepaskan hormon endorfin yang berperan menenangkan dan meningkatkan mood atau suasana hati. Otot perut pun akan lebih santai, sehingga bagian tubuh lainnya pun akan merasa relax. 

Namun, ternyata ada juga yang karena ingin selalu tampak berwibawa di hadapan anak buah atau orang lainnya, maka dia menahan diri untuk tidak tertawa terbahak-bahak alias ngakak, padahal orang tersebut sedang menyaksikan Stand-Up Comedy. 

Pada komunitas tertentu, sikap orang tersebut bisa membuat orang yang duduk di sebelahnya juga "berusaha" untuk menahan tawa, tidak mau ikut-ikutan ngakak seperti penonton yang duduk di bagian belakang. Sebenarnya menahan tertawa akan merugikan orang tersebut, artinya hormon endorfin tidak lepas dengan sempurna. Padahal tertawa adalah terapi gratis dan sederhana untuk membangun mood menjadi lebih baik saat itu. 

Heran ya, ada obat gratis yang minim efek samping kok ditolak hanya demi sebuah wibawa atau segan tertawa ngakak karena ada boss di dekat kita. Tertawa sajalah supaya tidak tegang terus. 

Oleh karena boss atau atasan anda sedang jauh, yuk tertawa sejenak dengan menyaksikan StandUp Comedy yang dibawakan dengan apik oleh Mongol Stres, yang mudah-mudahan mampu mengurangi stress anda hari ini. 




Comments

Trending Topic

Ternyata musik berdampak dahsyat pada kehidupanan manusia. Why?

Mengungkap Sejarah Pingpong dari Aspek Politik & Olahraga

Tips Indah & Sehat | Makan Prasmanan di Era Digital

Canon vs Nikon, between myth and reality

Olympus STYLUS SH-60 a great 48x Zoom with Super Resolution

Canon EOS 7D Mark II vs Nikon D750 in a new competition

Canon EOS 800D VS Nikon D3400 a special review and comparison

Android rumors: Xiaomi Mi6 with 4K display and retina eye scanner

Kisah Inspiratif Tentang Kombes Purnawirawan Yang Jadi Ketua RW