BREAKING NEWS. PKS Bolehkan Anies Baswedan Pilih Cawagub Sendiri. PDIP dan PKB Berpeluang kah?
Ternyata benar adanya bahwa gaya permainan politik di Indonesia sangat dinamis, sehingga akhirnya cair. Sebagaimana ramai diwartakan oleh media online dan televisi nasional, Partai Keadilan Sejahtera telah mengumumkan pasangan Aman, Anies Baswedan dengan Sohibul Iman, petinggi dan kader PKS.
Namun, belum seminggu ternyata Hermawi Taslim, Sekjen Partai
Nasdem mengabarkan bahwa Ahmad Syaiku, Presiden PKS telah meralat pernyataan
terkait duet Anies Sohibul Iman, untuk berlaga pada Pilkada Jakarta November
2024 mendatang.
Menurut berita online Kompas.com, PKS kini menyerahkan pemilihan bakal
Cawagub kepada Anies Baswedan, namun tetap menyodorkan Sohibul Iman sebagai
pendamping Anies. Sementara itu, Presiden PKS mengatakan bahwa untuk
menyerahkan tentang siapa pendamping Anies, sambil menambahkan bahwa semoga
Anies paham dengan PKS, dan menghargai PKS. Presiden PKS juga tetap berharap
bahwa Anies tetap Bersama PKS.
Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim menerangkan pula bahwa Nasdem
telah mendapat konfirmasi bahwa PKS telah memberi kebebasan kepada Anies untuk
menentukan sendiri siapa bakal cawagub yang akan mendampinginya di Jakarta.
Meskipun Anies diberikan keleluasaan untuk menentukan bakal calon wakil
gubernur, PKS tetap ingin agar Sohibul Iman lah yang bakal jadi cawagub
pendamping Anies.
Terkait ralat dari PKS tersebut, belum ada reaksi dari PDI
Perjuangan maupun dari Partai Kebangkitan Bangsa. Sebagaimana banyak
diberitakan media, PDI Perjuangan ingin agar kader PDIP lah yang akan menjadi
bakal calon wakil gubenur sebagai pendamping Anies.
Lebih lanjut Hermawi, Sekjen Nasdem menjelaskan bahwa
konfirmasi dari Presiden PKS itu membuka peluang bagi Partai Nasdem bergabung
dengan untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024, sekaligus menawarkan
kader Nasdem sebagai calon wakil gubernur pendamping Anies.
Yang menarik adalah bahwa kedepannya Nasdem akan Kembali bergabung
dengan PKS dan PKB untuk memenangkan Pilkada di daerah daerah lainnya.
Apakah akan ada dinamika politik lagi setelah ralat dari
Presiden PKS tersebut?
Masih agak panjang perjalanan untuk mendapat kepastian dari
para elite politik Indonesia, khususnya terkait Pilkada Jakarta.
Comments
Post a Comment